Thursday, August 31, 2006

P R O F E S S I O N A L ?!?!?!

Adalah melakukan yang terbaik dari setiap yang kita kerjakan.
Profesional mengkombinasikan kesadaran akan ketrampilan yang terasah, kemampuan tehnis dan ketangguhan emosional.

Profesional adalah bila kita melakukan pekerjaan dengan kualitas tinggi. Profesional menuntut sesuatu yang lebih dari sekedar "bekerja"; ia menuntut pemenuhan standard tertentu.

Tak peduli apakah mereka itu direktur, manajer, staff, penjaga lift, juru parkir, petugas keamanan, operator telephone, car caller, bahkan cleaning service sekali pun. Jadi tak perlu segan untuk menepuk pundak seorang cleaning service yang mampu menjaga kebersihan wc kantor dengan baik, sambil memujinya, "Pekerjaan anda sungguh profesional." Karena profesional menghargai setiap detil hasil pekerjaan.

Bila masih terlampau sulit mencerna apa arti profesional, ada baiknya kita kembali pada definisi tersederhana dan tergampang, yaitu "bukan amatiran".
Rasakan saja bagaimana gerahnya kita bila seseorang mengatakan, "ah, you masih amateur."

Professional adalah semua pekerjaan yang dikerjakan dengan sungguh sungguh. Tak selalu harus mengharapkan imbalan, banyak orang mencurahkan jiwa, pikiran dan kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang baik.

Sebelum Kamu Mengeluh...

Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

Kita semua menjawab kepada Tuhan

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

DI & ME ...


Setiap manusia yang telah dewasa pernah mengalami posisi memaafkan dan dimaafkan. Seringnya berganti posisi diatas(memaafkan) atau dibawah(dimaafkan) menjadi sebuah kenikmatan sendiri bagi keduanya, karena di dalamnya ada keimanan, dalam sikap sabar & syukur.

Memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan. Ketika seseorang telah atau akan dicelakai, maka yang tertanam biasanya perasaan dendam dan ingin membalas. Perasaan seperti itu adalah wajar dalam diri orang biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri orang yang luar biasa.

Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala pengalaman hidup yang dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yang tinggi hanya kepada Allah SWT semata.

Friday, August 25, 2006

Centris Gitu Loh..

Jika ikhlas itu memang ada, mengapa kecewa begitu meraja.
Jika ikhlas itu memang ada, mengapa tuntutan sering memaksa
Jika ikhlas itu memang ada, mengapa kata ‘Harusnya..” menjadi pokok bicara
Jika ikhlas itu memang ada, mengapa semua tentang “Saya”
Jika ikhlas itu memang ada, mengapa “Seandainya dia..” meronta di dada

Jika ikhlas itu memang ada, mengapa “Saya” jadi sebab atas segala
Jika ikhlas itu memang ada, mengapa ‘Kita’ masih sebatas bertanya

Bukan kah ikhlas itu harap hanya pada janji Nya,
Bukan kah ikhlas itu sabar menerima ketentuan Nya,
Bukan kah ikhlas itu belajar memahami makna peristiwa Nya,
Bukan kah ikhlas itu hanya tentang Nya

Bukan kah ikhlas itu tak pernah ragu pada takdir Nya
Bukan kah ikhlas itu percaya semua terjadi atas izin Nya
Bukan kah ikhlas itu hanya menjawab ”Semua demi Nya! ”

Tak satu pun kejadian yang terjadi tanpa izin Nya. Dan jika Dia sang pemilik hidup telah memberikan izin atas satu peristiwa, maka abdi sang Maha Hidup hanya perlu ikhlas menjalaninya. Abdi harus percaya, tak ada izin Nya yang sia-sia. Tugas abdi adalah memahami hikmah Nya.

Tuesday, August 22, 2006

U want it.. Take it, silamo...

Pemimpin semestinya mampu memimpin diri sendiri, sebelum berdiri di depan orang lain. Namun, belumlah cukup bila anda hanya jadi pemimpin bagi diri sendiri. Karena pemimpin sesungguhnya tidak diciptakan untuk itu.

Ia adalah orang yang memikirkan orang lain, bekerja demi sebuah generasi, berkarya untuk sebaris masa. Pemimpin sejati melihat apa yang dibutuhkan manusia dari zaman ke zaman.

Bukan mencari keagungan diri sendiri. Pemimpin sejati ada untuk mengorbankan seluruh
realisasi dirinya bagi orang lain. Karenanya, pemimpin besar tak perlu menyusun ribuan tentara, atau mengumpulkan jutaan barisan pendukung. Ia hanya perlu menundukkan dirinya sendiri.

Aku tidak pernah merasa memimpin atau memilih jadi pemimpin untuk apa pun dan siapa pun.. Aku hanya ingin belajar ikhlas seperti ikhlasnya matahari menyinari bumi, seperti ikhlasnya jantung, paru dan organ tubuh lainnya.... never complaint... ikhlas...

Anak Yang Bodoh... am i ??

Di saat aku merasa semua orang mengira aku begitu, biasanya dulu aku akan mencari berjuta alasan untuk membenarkan tindakanku. tapi itu dulu.. sekarang ???

Bila toh sepatah dua patah nasehat dilontarkan orang lain untuk menyadarkan kita, kita malah terdorong untuk bertahan. Meski kita tak menolak peringatan itu, namun tak jarang kita anggap orang lain tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Memang jauh lebih mudah bagi mereka untuk memberikan nasehat, peringatan, bahkan ancaman. Seringkali yang dibutuhkan bukanlah kata-kata manis mengenai indahnya kebenaran.

Kita yang khilaf lebih membutuhkan genggaman erat dari seorang rekan yang memompakan keberanian untuk mengatasi masalah. Bukan kalimat-kalimat, seperti, "kau harus begini, kau jangan begitu", melainkan "mari kita selesaikan bersama-sama".

Kita butuh seseorang yang mampu menunjukkan bahwa rasa takut itu bisa ditaklukkan; bahwa rasa sakit itu bisa diredakan; bahwa keberanian itu tak harus mengorbankan banyak hal.

Aku tak membutuhkan seseorang yang memojokkan aku di kursi pesakitan. Karena setiap orang bisa salah.

Tuesday, August 01, 2006

SUKA SAYANG CINTA...

*Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
*Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
*Pada saat orang yang kau CINTA menyakitimu, kau akan berkata,”Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”

*Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
*Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
*Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…

*SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
*SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
*CINTA adalah kau akan menemaninya di saat kapan dan bagaimanapun kamu...

*SUKA adalah hal yang menuntut.
*SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
*CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.